Meluruskan Pemahaman Yang Keluru Tentang Bid'ah | Weyaweyo 2018
MELURUSKAN PEMAHAMAN yang Keliru TENTANG BID’AH
========================================
Assalaamu’alaikum wr. Wb
.
Bagi Jamaa’ah Nahdliyyin sudah sangat akrab terdengar di telinga mereka hadits berikut ini:
.
WA KULLUN MUDATSATIN BID’ATUN, WA KULLU BID’ATIN DLOLAALATUN.
“Setiap perkara yang baru adalah menyesatkan.”
.
Atau hadits berikut ini:
.
WAKULLUN BID’ATIN DLOLAALATUN, WA KULLUN DLOLAALATIN FIN NAAR.
“Dan setiap yang baru adalah menyesatkan, dan setiap yang menyesatkan masuk neraka.”
.
Mari kita lihat redaksi hadits tsb yang selengkapnya:
.
Dari Ibnu Mas’ud ra. Sesungguhnya Rosuululloh saw bersabda:
INNAMAA HUMATSNATAANI, ALKALAAMU WAL HADYU , FA AHSANUL KALAAMULLOH, FA AHSANUL HADYI HADYU MUHAMMADIN, ALAA WA IYYAAKUM WA MUHDITSAATIL UMUUR, FA INNA SYARROL UMUURI MUHDATSAATUHAA,WA KULLU MUHDATSATIN BID’ATUN, WA KULLU BID’ATIN DLOLAALATUN.
.
“Sesungguhnya bagi kalian ada dua perkara :
Kalam yang memberi petunjuk, dan sebaik baiknya kalam adalah kalamulloh (Al-Qur’an) , dan sebaik baiknya petunjuk adalah petunjuk Muhammad, ketahuilah oleh kalian tentang sesuatu yang tidak dikenal, dan sesungguhnya seburuk buruknya perkara adalah yang memperbaharui (Al-Qur’an dan Hadits) , dan sesungguhnya memperbaharaui (Al-Qur’an dan Hadits)dinamakan BID’AH, dan setiap BID’AH adalah menyesatkan.”
.
PENJELASAN:
Di dalam hadits tsb terdapat kata “ MUHDATSAATUHAA” yg berarti memperbaharui perkara yang baru di dalam “HA” dlomir. Kata tersebut diakhiri oleh “HA dlomir” sebagai kata pengganti. Dan sdh maklum di kalangan ahli ilmu, bahwa “HA dlomir “ pasti menjelaskan sesuatu yang ada pada “SYIYAKUL KALAM QOBLAHU” (kalimat inti sebelumnya) yaitu Al-Qur’an dan HaditsSaw, bukan kepada akhir kalimat “kullu bid’atin dlolaalah”.
.
Jadi arti dari kata tersebut adalah : “yang memperbaharui Al-Qur’an dan Hadits” bukan membuat sesuatu yang bid’ah atau membuat sesuatu yang menyesatkan. Karena kata kata terakhir , yaitu :
.
“WA KULLU MUHDATSAATIN BID’ATUN, WA KULLU BID’ATIN DLOLAALATUN”
.
yang berarti : “ dan setiap perkara yang tidak dikenal /asing dinamakan sesuatu yang baru, dan sesuatu yang baru (yang menyelisihi Al-Qur’an dan Hadits) adalah sesat.
..
Inilah pemahaman yang benar tanpa harus mengaburkan maksud yang sebenarnya dari hadits di atas.
.
KESIMPULANNYA menurut penjelasan Nabi Muhammad Saw bahwa yang dinamakan BID’AH dlm hadits tsb adalah yang memperbaharui Al-Qur’an dan Al-Hadits.
.
Demikian sekilas paparan tentang BID’AH.
Semoga ada manfaatnya.
By: Teuku Khaidir
===============
Assalaamu’alaik
.
Bagi Jamaa’ah Nahdliyyin sudah sangat akrab terdengar di telinga mereka hadits berikut ini:
.
WA KULLUN MUDATSATIN BID’ATUN, WA KULLU BID’ATIN DLOLAALATUN.
“Setiap perkara yang baru adalah menyesatkan.”
.
Atau hadits berikut ini:
.
WAKULLUN BID’ATIN DLOLAALATUN, WA KULLUN DLOLAALATIN FIN NAAR.
“Dan setiap yang baru adalah menyesatkan, dan setiap yang menyesatkan masuk neraka.”
.
Mari kita lihat redaksi hadits tsb yang selengkapnya:
.
Dari Ibnu Mas’ud ra. Sesungguhnya Rosuululloh saw bersabda:
INNAMAA HUMATSNATAANI, ALKALAAMU WAL HADYU , FA AHSANUL KALAAMULLOH, FA AHSANUL HADYI HADYU MUHAMMADIN, ALAA WA IYYAAKUM WA MUHDITSAATIL UMUUR, FA INNA SYARROL UMUURI MUHDATSAATUHAA,
.
“Sesungguhnya bagi kalian ada dua perkara :
Kalam yang memberi petunjuk, dan sebaik baiknya kalam adalah kalamulloh (Al-Qur’an) , dan sebaik baiknya petunjuk adalah petunjuk Muhammad, ketahuilah oleh kalian tentang sesuatu yang tidak dikenal, dan sesungguhnya seburuk buruknya perkara adalah yang memperbaharui (Al-Qur’an dan Hadits) , dan sesungguhnya memperbaharaui (Al-Qur’an dan Hadits)dinamaka
.
PENJELASAN:
Di dalam hadits tsb terdapat kata “ MUHDATSAATUHAA”
.
Jadi arti dari kata tersebut adalah : “yang memperbaharui Al-Qur’an dan Hadits” bukan membuat sesuatu yang bid’ah atau membuat sesuatu yang menyesatkan. Karena kata kata terakhir , yaitu :
.
“WA KULLU MUHDATSAATIN BID’ATUN, WA KULLU BID’ATIN DLOLAALATUN”
.
yang berarti : “ dan setiap perkara yang tidak dikenal /asing dinamakan sesuatu yang baru, dan sesuatu yang baru (yang menyelisihi Al-Qur’an dan Hadits) adalah sesat.
..
Inilah pemahaman yang benar tanpa harus mengaburkan maksud yang sebenarnya dari hadits di atas.
.
KESIMPULANNYA menurut penjelasan Nabi Muhammad Saw bahwa yang dinamakan BID’AH dlm hadits tsb adalah yang memperbaharui Al-Qur’an dan Al-Hadits.
.
Demikian sekilas paparan tentang BID’AH.
Semoga ada manfaatnya.
By: Teuku Khaidir
Comments
Post a Comment
Silahkan komentari dengan sopan dan sesuai tema terkait